Mengapa Software Akuntansi dan ERP Berbeda? Simak Penjelasannya

Seringkali terjadi kesalahpahaman antara software akuntansi dan sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Meskipun keduanya memiliki tujuan untuk mengelola bisnis, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar yang signifikan dalam lingkup, fungsionalitas, kompleksitas, dan tujuan. Perbedaan-perbedaan ini sangat krusial dalam memilih sistem yang tepat untuk bisnis Anda. Berikut adalah alasan utama mengapa keduanya berbeda.


6 Perbedaan Software Akuntansi dan ERP

1. Lingkup dan Tujuan

  • Software Akuntansi: Fokus pada pengelolaan aspek keuangan bisnis. Fungsinya utama adalah membantu dalam pembukuan, piutang/utang, penggajian, dan pelaporan pajak. Software akuntansi menangani transaksi moneter dan menghasilkan laporan keuangan (laba rugi, neraca, dll.).

  • ERP: Dirancang untuk mengelola seluruh proses inti organisasi, bukan hanya keuangan. Ini mencakup modul untuk akuntansi, tetapi juga mengakomodir area lainnya seperti manajemen inventaris, sumber daya manusia, rantai pasokan, pengadaan, manufaktur, CRM (Customer Relationship Management), dan manajemen proyek. ERP memberikan pandangan terintegrasi atas seluruh organisasi.

2. Fungsionalitas

  • Software Akuntansi: Fungsionalitas terbatas pada manajemen keuangan. Memproses transaksi, membuat laporan keuangan, dan mengelola pajak. Beberapa mungkin menawarkan fitur tambahan seperti penggajian atau penagihan, tetapi fokus utamanya adalah departemen akuntansi.

  • ERP: Menyediakan berbagai fungsi yang lebih luas. Selain akuntansi, ERP mengelola fungsi seperti inventaris, perencanaan produksi, pesanan penjualan, pengadaan, dan bahkan sumber daya manusia. Sistem ERP memberikan pandangan komprehensif tentang bagaimana berbagai area bisnis beroperasi, mengintegrasikannya ke dalam satu platform terpadu.

3. Integrasi Antar Departemen

  • Software Akuntansi: Data dalam software akuntansi biasanya terbatas pada departemen keuangan, dengan integrasi terbatas ke fungsi bisnis lainnya. Mungkin memerlukan aplikasi pihak ketiga atau proses manual untuk terhubung ke departemen lain, seperti inventaris atau penjualan.

  • ERP: Dibangun untuk mengintegrasikan semua proses bisnis lintas departemen. Misalnya, ketika pesanan penjualan dibuat, secara otomatis memicu pembaruan inventaris, entri akuntansi, dan perencanaan produksi. ERP memastikan bahwa semua departemen bekerja sama secara real-time, mengurangi silo dan meningkatkan koordinasi.

4. Skalabilitas

  • Software Akuntansi: Data dalam software akuntansi biasanya terbatas pada departemen keuangan, dengan integrasi terbatas ke fungsi bisnis lainnya. Mungkin memerlukan aplikasi pihak ketiga atau proses manual untuk terhubung ke departemen lain, seperti inventaris atau penjualan.

  • ERP: Dibangun untuk mengintegrasikan semua proses bisnis lintas departemen. Misalnya, ketika pesanan penjualan dibuat, secara otomatis memicu pembaruan inventaris, entri akuntansi, dan perencanaan produksi. ERP memastikan bahwa semua departemen bekerja sama secara real-time, mengurangi silo dan meningkatkan koordinasi.

5. Data Real-Time dan Analitik

  • Software Akuntansi: Data keuangan sering diproses dan ditinjau secara berkala (misalnya, bulanan atau triwulanan). Meskipun dapat menyediakan laporan keuangan, namun kekurangan wawasan lintas departemen secara real-time yang dibutuhkan bisnis untuk pengambilan keputusan.

  • ERP: Menyediakan data real-time di seluruh fungsi bisnis, memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang tepat secara cepat. Sebagai contoh, ERP dapat memberikan wawasan tentang tingkat persediaan, kinerja penjualan, jadwal produksi, dan produktivitas karyawan, semuanya dalam waktu nyata.

6. Kustomisasi dan Fleksibilitas

  • Software Akuntansi: Cenderung lebih standar, menawarkan kustomisasi terbatas berdasarkan proses keuangan umum. Ini adalah alat yang mudah digunakan untuk bisnis yang perlu menangani tugas keuangan.

  • ERP: Salah satunya Odoo ERP mampu diadaptasi untuk berbagai industri seperti manufaktur, ritel, dan jasa. Odoo ERP menawarkan kemampuan untuk menyesuaikan alur kerja dan pelaporan sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap bisnis.

Itu dia perbedaan software akuntansi dan ERP. Kesimpulannya software akuntansi berfokus pada fungsi spesifik, yaitu mengelola transaksi keuangan dan pelaporan, sedangkan ERP mencakup seluruh bisnis, mengintegrasikan semua proses utama dan memberikan pandangan lengkap tentang operasi. Perbedaan utama terletak pada luasnya fungsionalitas dan integrasi di seluruh bisnis. Sistem ERP menawarkan lebih dari sekadar akuntansi, memungkinkan organisasi untuk mengelola segala sesuatu mulai dari rantai pasokan hingga sumber daya manusia, menjadikannya solusi yang lebih kuat dan kompleks untuk berbagai skala bisnis.

di dalam Arkana Blog
Share post ini
Blog-blog kami
Kemitraan Strategis Arkana dan Perum Bulog: Sukses Implementasi Odoo untuk Sistem Akuntansi